Ke Mana Binotto akan Berlabuh setelah Meninggalkan Ferrari?

Pada hari Selasa, Ferrari mengumumkan bahwa Team Principal Mattia𒉰 Binotto akan m𒆙eninggalkan Maranello pada akhir 2022, mengakhiri karier 28 tahun bersama ra🧜ksasa Italꩵia itu.
Binotto telah menjadi bagian integral dari Ferrari sejak pertama 💝kali bergabung dengan departemen mesin mereka pada tahun 1995, dan menjadi bagian dari tim yang mendominasi awal 2000-an bersama Michael Schumacher.
Pada 2013, Bi🌱notto ditunjuk sebagai Head of Engine Departement Ferrari sebelum menggantikan James Allison sebagai Chief Technical ꦯOfficer pada pertengahan 2016.
Setelah🐬 dua tahun sukses sebagai CTO, Binotto dipromosikan menjadi Team Principal untuk tahun 2019 meജnggantikan Maurizio Arrivabene.
Dengan keterampilan serta ▨pengalaman Binotto selam♓a hampir tiga dekade di Ferrari, pria 52 tahun itu jelas menjadi sosok menarik bagi tim lain. Tapi, ke mana ia akan melanjutkan petualangannya di paddock F1?
Alfa Romeo/Audi
Dengan bos tim saat ini Frederic Vasseur dikabarkan menjadi favorit untuk menggant♛ikan Bi🅰notto untuk F1 2023, Alfa Romeo jelas membutukan bos baru.
Audi ak🅰an mengambil alih tim mꦚulai 2026, dengan pabrikan Jerman membangun dan merancang unit tenaga baru mereka sendiri untuk regulasi baru.

Audi tentu ඣmenginginka🍸n orang mereka sendiri yang bertanggung jawab atas tim, itulah sebabnya kepergian Vasseur terasa tak terelakkan.
Binotto akan menjadi perekrutan yang cerdik mengingat kekayaan pengalamannya di departemen mesin Ferrari, dikombinasikan dengan pengalamannya b♏aru-baru ini dalam mengelola tim secara keseluruhan.
Proyek tersebut juga bisa menarik bagi Binotto karena tim 🍰tersebut akan te♏rus berbasis di Swiss, negara kelahirannya.
Mercedes
Mercedes ingin memperkuat d𝐆epartemen mesin mereka setelah kehilangan sejumlah nama kunci yang direkrut Red Bull.
Dengan cutiꦦ berkebun Binotto dilaporkan hanya sekitar enam bulan, dia akan memiliki wawasan tentang apa yang dilakukan pesaing utama seperti Ferrari.
Meskipun pasti ada kekha🍷watiran tentang cara Binotto mengelola Ferrari dari sudut pandang kepemimpinan, sebagai seorang insinyur, rekam jejaknya sudah terbukti.
Namun, seperti yang disorot oleh RacingNews365, Mercedes mungkin sedang ಌmencari bos tim baru, seandainya Toto Wolff memutuskan untuk "beralih 🎐ke fungsi eksekutif baru dalam organisasi".
Red Bull
Red Bull juga ingin menambahkan insinyur dengan kualitas dan pengalaman seperti Binotto ke dalam divisi Powe🌌rtrain mereꦓka.
Red Bull Powertrains telah🅰 melakukan perekrutan masif sejak memutuskan untuk berpisah dengan Honda pada 2021.

Mereka telah mengontrak Ben Hodg♔kinson, mantan Head of Mercedes High Performance Powertrains, untuk mem🔯impin divisi mesin.
D🔴enga꧒n kesepakatan Porsche yang tidak terwujud, Red Bull mungkin membutuhkan seseorang dengan profil seperti Binotto.
Peran senior di F1
Tera🧜khir, dengan Ross Brawn pensiun dari olahraga, F1 akan membutuhkan keahlian tep𒀰ercaya untuk bergabung dengan tim mereka.
Brawn memainkan peran besar dalam memengaruhi peraturan baru 2022 bersama mantan insinyur Renault 🐻dan Williams, Pat Symonds.
Dengan Brawn dan Symonds meninggal⛎kan peran masing-masing, mungkin ada lowongan untuk Binot🉐to.
Binotto juga pernah bekerja dengan CEO F1 saat 🃏ini Stefano Domenicali di Ferrꦿari.


Joining mahbx.com&nb꧟sp;in 2021 as an Editor fꦕor the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.