Marquez Tak Ingin 'Berpura-Pura' Menjadi Teman Rossi

Mungkin salah satu rivalitas MotoGP yang masih berlanjut secara lisan sampai saat ini, Marquez mengungkapkan bagaimana dia melihat sosok Rossi pada buku Being Marc Márquez: This Is How I Win My Race.
Selain Sepang 2015, momen yang menentukan rivalitas keduanya 𝓰adalah pada MotoGP Argentina 2018 saat Marquez menjatuhkan Rossi dari Yamaha-nya.
Marquez mengakui dia menganggap bermain bagus dalam kutipan buku melalui : "Saya pasti berpikir, 'A༺nda tahu apa? Lupakan saja'.
“Dia memiliki banyak penggemar 🔯dan itu berarti memusuhi mereka, tetapi pilihan apa yang saya miliki? Menjadi tidak setia pada diriku sendiri? Tentu saja tiꦉdak.
“Aku benci berpura-pura, tidak jujur.😼 Untuk alasan taktis, lebih baik berpura-pura menjadi teman Valentino, tapi aku tidak seperti itu."
Marquez juga menyebutkꩲan manuver kontroversialnya terhadap Ross♈i di Corkscrew, di Laguna Seca, di tahun rookie 2013.
Dia tidak dihukum karena keluar jalur saat m꧟enyalip, dan bahkan Rossi mengakui kesamaan dengan gerakannya sendiri saat melawan Casey Stoner dari tahun 2008.
"Saya akan berbohong jika saya menꦑgatakan bahwa saya telah merencanakan manuver itu,🍸" tulis Marquez dalam bukunya.
“Tidak ada nia🌠t atau kejeniusan. Aku sama sekaliཧ tidak peduli siapa yang ada di depanku.
"Dan saya tidak ingin bertarung, saya hanya ingin menyalip secep🌺at mungkin."

Tentunya momen paling menjijikkan antara Rossi dan Marquez ter🤡jadi pada tahun 2015.
Ro♋ssi secara terbuka menuduh Marquez mencoba membantu Jorge Lorenzo dalam memenangkan gelar.
Di Malaysia, Marquez terj🐻atuh saat mereka bentrok dan kemudian menuduh Rossi ya𝓰ng menendangnya.
Pada a🌞khirnya, Rossi kehilangan gelar dari Lorenzo di babak final.
"Pertarungan antara Valentino dan saya menjadi sangat buruk sehingga kami kehilangan rasa hormat satu sama lain," tulis Marquez🦩.
“Dia telah menjadi pﷺahlawan saya dan dalam beberapa bulan dia menjadi [saingan] bagi saya, dan dia tetap seperti itu hingga hari ini.
“Antara Australia dan Malaysia pada 2015 dia menuduh saya melakukan hal-hal yang tidak masuk akal dan dalam konferensi pers i⛦tu terlalu berlebihan.
"Dalam hal apa pun itu b꧙ukan konspirasi Spanyol melawan Itꦆalia."
Marquez menjelaskan mentalitasnya kepada rival di MotoGP: "Jika saya harus melewat💮i tembok, saya melewatinya. Semudah itu. Saya sama sekali tidak mau.
“Jik🎉a seseorang lebih baik dari saya, saya menghormatinya. Tapi agar saingannya tidak bin🐈gung, itu bukan persahabatan.”

Joining mahbx.com in 2021 as an Editor for the 𒆙Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.