Quartararo Sulit Menerima 'Kenyataan' Yamaha di Catalunya

Quartararo memenangi balapan tahun lalu dengan selisih 6,4 detik di Catalunya - setelah insiden Tikungan 1 menyingkirkan beberapa rival u💝tamanya - namun sekarang harus berjuang hanya untuk mencapai slot Q2.
Pembalap Prancis itu masih menajdi pembalap teratas ꦆdengan motor Jepang, tetapi itu bukanlah sebuah hiburan.
Terlihat kecewa pada cooling-down lap setelah bendera kotak-kotak dikibarkan, Quartararo mengakui: “Ini adalah ide yang saya miliki [untukꦓ mengubah sikap] karena kami jelas tahu bahwa kami tidak berada di sana untuk memperebutkan podium.
“Tetapi sulit untuk menerima bahwa lima ata🦹u enam tahun terakhir saya berada di sini, saya selalu berjuang untuk meraih kemenangan. Tahun lalu saya menang dengan keunggulan enam detik. Dan sekarang kam♒i berada di urutan ke-17.
“Jadi tentu saja ini sulit, tapi kami harus mulai menerimanya, mencoba mencariꩲ hal positif untuk per❀siapan tahun depan dan itu saja.”
Masalah utama juara dunia 2021 itu adalah kurangn﷽ya traksi di sirkuit yang terkenal licin di siang hari yang panas.
“Kami mencoba segalanya [dengan b🍷an] tapi kami kesulitan dengan cengkeraman belakang, kemudian saya terlalu banyak melakukan pengereman dan saya kesulitan dengan bagian depan.
“Kami ingin mencoba menggunakan [ban] keras tapi masalahnya kami tidak punya traksi, apalagi hari Jumat di sini selalu sulit, tapi 𝔍kami melihat 🅰itu tidak sulit untuk yang lain.
“Itulah sebabnya kami ingin memahami mengapa 𝔉kami berjuang keras ketika kondisi lebih sulit.
“Pagi ini saya membuat kecepatan yang kurang lebih bagus di 5 lap pertama [sampai] bagian depan hancur. Tapi begitu suhunya sedikit lebih ting🌟gi atau cengkeramannya sedikit be𒈔rkurang, kami mengalami banyak kesulitan.”
Knalpot M1 revisi yang dicoba awal tahun ini di tes Jerezꦡ segera ditolak lagi.
“Tidak ada yang positif, yang ada negatif. Jadi kami meඣmutuskan untuk melepasnya,” Quartararo menegaskan.
Ditanya apakah mesin 2023 yang lebih bertenaga menghasilkan penyaluran tenaga yang lebih aꦆgresif sehingga berkontribusi terhadap putaran, Quartararo menjawab:
“Tidak, tidak jജuga, karena meskipun penyaluran tenaganya lebih agresif, ketika saya meningkatkan dari 15% hingga 40%, saya melakukannya dengan cukup mulus dan motor masih berputar kencang. Ini pada das🐽arnya masalahnya, tapi penyaluran tenaga tidak menjadi masalah.”
“Pada akhirnya, perasaan [dengan mesin baru], juga penyaluran 🍎tenaga, Anda beradaptasi dengan cukup cepat. Sejak tes pertama di ♏Misano saya merasa sedikit berbeda, tapi saya beradaptasi cukup cepat dan itu tidak terlalu mengubah pengendaraan saya.
“Tetapi kadang-kadang kita membuat satu langkah kecil d🤪i depan, namun satu langkah mundur dengan hal lain. Jadi pada akhirnya kami kurang lebih bertahan di tempat yang sama, hanya sedikit mengubah area di mana kami menjadi lebih baik.
“Jadi ini adalah sesuatu yan🍷g ketika kita meningkatka🎶n sesuatu, kita harus [tidak kalah] dengan yang lain.”
Quartararo💖 diikuti pada timesheet Latihan oleh rekan setimnya Franco Morbidelli kemudian pembalap Honda Marc Marquez, Takaaki Nakagami, Iker Lecuona dan Joan Mir.
Dengan kata lain, terdapa❀t pemisahan yang jelas antara 16 sepeda motor Eropa di 16 besar, dan kemudian enam mesin Jepang.
“Batas pada motor ini sangat mudah ditemukan dan di masa lalu, Anda biasanya memiliki batasan tersebut dan [kemudian] Anda bisa sedikit melampauinya,” kata Quartara🌱ro.
“Dengan Franco, saya pikir pada dasarnya waktu putaran kami hampir sama, tetapi karena kami tidak dapat membuat perbedaan, kami tidak dapat membuat apa pun lebih baik. Tapi tentu saja kami berusaha bekerja super keras, mencoba mengubah sedikit mentalitas para insinyu𒊎🌠r Jepang.
“Tapi tentu saja saya belum sepenuhnya yakin [untuk tahun♐ depan]. Saya mencoba untuk percaya maksimal pada motor tahun depan dan akan sangat penting untuk bersabar dan bek🔯erja keras hingga awal musim depan.”

꧒Joining mahbx.com in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.