Kehilangan Pucak Klasemen di Sprint Race, Bagnaia Kesal

“Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya [karena] saya tidak pernah mengucapkan kata-kata bur𓆉uk dalam bahasa Inggri꧟s tapi saya 'kesal'. Itu benar?" ujar Bagnaia menggambarkan perasaanya saat berbicara kepada awak media termasuk mahbx.com setelah Sprint Race yang sulit di Mandalika.
Bagaimana tidak, Pecco telah melihat keunggulan 66 poin di puncak kla🃏semen menguap setelah terus kehilangan poin dari Jorge Martin (Pramac Racing) selama delapan balapan terakh🧸ir berturut-turut.
Yang t🌼erbaru, pembalap Italia itu bahkan sudah tertinggal di Mandalika bahkan sebelum Sprint Race hari Sabtu dimulai.
Latihan Jumat yang buruk menempatkan Pecco di luar 10 besar dan harus melalui Q1 yang menegangkan, di mana ia tersing𝐆kir dari tempat transfer Q2 pada menit terakhir oleh rekan setimnya sendiri, Enea Bastianini.
Saat Martin kemudian berasil pulih menuju kemenangan Sprint dan bergabung di podium bersama Marco Bezzecchi, Pecco tidak bisa naik lebih tinggi dari posisi🐼 kedelapan dan menyelesaikan balapan dengan tertahan oleh.... Bastianini.
- MotoGP Indonesia: Menang🐼i Sprint Race, Martin Rebut Puncak Klasemen
- Kudeta Puncak Klasemen, Martin Klaim Tekanan A✤da di Bagnaia
“Saya akan terdengar gila untuk mengatakannya, tapi kami tidak memiliki team-order tahun lalu, jadi kami juga tidak memilikinya tahun ini,” jawab Bagnaia ketika ditanya apaka▨h Bastianini, kembali dari cedera dan sudah tersingkir dari pertarungan gelar, seharusnya memberi dia jalan.
“Kami tidak akan pernah menerima pesanan tim seperti ini. Itu normal. Kami adalah delapan pembalap yang tidak memiliki paket yang sama, namun memiliki kemungkinan yang sama untuk memperebutkan posi✱si. Ini adalah strategi darဣi Ducati dan saya menerimanya.
“Hari ini satu-satunya cara yang muꦛngkin untuk melewati Enea adalah dengan mendorongnya keluar. Itu bukan cara saya suka balapan.”
Bukankah setidaknya ada beberapa perintah tim unt൩uk Bastianini di kualifikasi?
“Tetapi mengapa menghalangi pebalap yang kembali dari perjalanan jauh karena cedera dan berkata kepadanya, 'jangan tingkatkan waktu putaran Anda karena🌞 Anda harus membiarkan Pecco?'” jawab Bagnaia.

Bagnaia masih yakin pertahankan gelar
Terlepas dari performa Martin yang sulit dikalahkan, Bagnaia menyoroti bahwa keunggulan tujuh poin bukanlah apa-apa dengan ♛enam balapan Grand Prix dan lima balapan Sprint lagi yang masih tersisa.
“Masih sangat lama. 𒁏Tujuh poin👍 dan 6 balapan [ronde] sudah cukup untuk percaya pada kejuaraan! Jadi saya akan melakukan yang maksimal. Memulai dari P13 sangat sulit, tapi kami akan mencobanya [besok].”
Bagnaia menjelaskan, keterbatasannya dওi Kualifikasi 1 bukan karena masalah pengereman di India, melainkan ketidakstabilan saat keluar tikungan. Ia juga menekankan bahwa, meski tidak cukup cepat untuk menahan Bastianini dan mencapai Q2, waktu putaran Q1-nya akan cukup baik untuk menempati posisi kelima di grid.
“Saya sedik🌠it kesulitan dengan ban Soft 🗹yang baru. Karena motor saya menjadi terlalu agresif, sangat gugup dan sangat sulit membuka throttle secara normal,” ujarnya.
“Saya berusaha maksimal dan sudah sangat dekat dengan Kualifikasi 2. Dan catatan ওwaktu putaran saya sudah cukup untuk berada di baris kedua. Jadi itu sedikit nasib buruk.”
Posisi grid yang rendah kemudian diperparah dengan garis balap bersih 🤪yang sempit sehingga menghambat ༺proses menyalip dalam balapan 13 lap tersebut.
“Hanya jika Anda sangat agresif, me♍ndorong peꦓngendara lain keluar dari barisan, barulah Anda bisa menyalip,” ujarnya.
Grand Prix hari ini akan berlangsung lebih dari ꦓ27 lap, yang seharusnya memberi Bagnaia peluang lebih baik untuk maju ke depan.

Joining mahbx.com in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian 🐬articles on the site.