MotoGP Indonesia: Jorge Martin: “Tidak ada yang bisa menyamai kecepatan saya”, kecelakaan Mandalika 'bukan bencana'

Martin sempat memꦬbangun keunggulan tiga detik atas Maverick Vinales, sebelum membuang peluang memenangi balapan keempat berturut-turut di tikungan 11.
Pembalap Spanyol itu me♔lakukan sundulan yang sedikit melebar 💎ke posisi tangan kanan yang menyebabkan dia kehilangan bagian depan Ducati-nya karena kotoran yang keluar dari garis balap.
- Honda mempunyai “uang beredar” te🧜tapi rumor m๊engatakan Oliveira mungkin tidak akan pergi
- Masalah pengangkutan m✨enyebabkan pembukaan paddock MotoGP Australia tꦑertunda
“Sungguh balapan yang hebat sampai saat itu,” kata Martin kepada MotoGP.com. “Saya aga꧟k melebar ke tikungan sepuluh dan mengira ada tanah dan saya ben♉ar.
“Tikungan berikutnya saya jatuh. Sangat disayangkan karena itu adalah satu-satunya kesalahan yang s🐼aya buat dalam 13 lap yang saya lakukan. Saya berkomitmen, fokus, dan semuanya berjalan baik.
“Saya senang menjadi ya💮ng tercepat dan hari ini tidak ada yang bisa menyamai kecepatan s🌱aya. Saya senang kami memiliki kecepatan ini.
Meski Martin terus memperlebar jarak dengan Vinales dan rival per🌊ebutan gelar Francesco Bagnaia, Martin selalu mera🐲sa terkendali sebelum melakukan kesalahan.
“Saya memegang kendali penuh atas motorﷺ saya, ban saya dan merasa percaya diri,” tambah pebalap Pramac itu. “Ini adalah balapan dan itu bisa terjadi.
“Kami masih menjalani sepuluh balapan jadi jalan masih panjang. Jika ini ad🌸alah balapaཧn kedua hingga terakhir maka mungkin saya akan melihatnya sebagai bencana.”
Martin, yang mengambil alih kepemimpinan kejuaraan untuk pertama kalinya dalam karirnya berkat memenangkan perlombaan sprint, k🌊ini tertinggal 18 poin di belakang Bagnaia setelah pembalap Italia itu memenangkan perlombaan.
Putus asa untuk tidak mengulangi kesa🐽lahannya, Martin m༒engatakan pendekatannya mungkin berubah jika dia berada dalam posisi yang sama.
Martin berkata: “Yang pasti, saya hanya mencoba untuk mengaturnya. Namun masih ada ♕14 lﷺap tersisa sehingga balapan masih panjang.
“Tetapi saya akan belajar dari kesalahan saya dan lain๊ kali saya punya waktu tiga detik, saya akan sedikit melambat.”