Mereka yang Ada dalam Tekanan Jelang Musim WorldSBK 2022

mahbx.com menilai lima pembalap yang menemukan dirinya dalam tekanan untuk tampil jelang musim WorldSBK 2022.
Eugene Laverty and Kohta Nozane, Jerez WorldSBK race1, 26 September 2021
Eugene Laverty and Kohta Nozane, Jerez WorldSBK race1, 26 September 2021
© Gold and Goose

Inilah lima pebalap yang diyakini mahbx.com sebagai y✨ang paling tertekan untuk tampil di musim WorldSBK 2022.

Beberapa pebalap muda tampil di level yang lu💖ar biasa pada 2021, termasuk rookie Andrea Locatelli dan Axel Bassani, sementara Loris Baz - yang kembali ke grid penuh waktu bersama BMW pada 2022 mengklaim lebih banyak podiuꦍm dibandingkan banyak pembalap lain dalam lima penampilan sebagai pengganti.

Sebaliknya, ada berbagai pebalap yang gagal memenuhi ekspektasi, dan karena itu berada di bawah tekanan untuk tampil di level tinggi ꦦmusim mendatang.

5: Kohta Nozane

Seorang rookie WorldSBK pada tahun 2021, Kohta Nozane gagal menghasilkan kinerja yang menonjol dalam perjalanannya ke posisi 14 di klasemen, yang mengingat hasil yang dicapai oleh rekan-rekan pebalap Yamaha - Toprak Raz🍌gat🎶lioglu menjadi juara dunia, Locatelli menjadi rookie teratas dengan peringkat keempat secara keseluruhan dan Garrett Gerloff mengklaim gelar pebalap independen - adalah kekecewaan yang relatif besar.

Cara terbaik untuk mengukur musim rookie Nozane adalah dengan membandingkan musim Gerloff pada tahun 2020 yang menggunakan moto🌌r yang sama. Pembalap Amerika itu mengamankan 12 hasil sepuluh besar termasuk tiga podium, sementara Nozane hanya memiliki tiga hasil sepuluh besar.

Hasil terbaiknya tahun ini memang datang selama balapan terakhir tahun ini di Mandalika yﷺang merupakan momentum positif untuk 2022, tetapi dengan R1 bisa dibilanไg motor terbaik di grid dan beberapa prospek teratas di WorldSSP mencari Yamaha. Perjalanan WorldSBK, Nozane perlu meningkatkan secara signifikan tahun ini untuk mempertahankan kursinya ke depan.

4: Garrett Gerloff

Satu tempat di depan Nozane dalam daftar ini adalah rekan setimnya Gerloff. Sementara pembalap berusia 26 tahun itu tidak mengalami tahun yang buruk, itu adalah musim di mana Gerloff di𓆏harapkan menjadi finis lima besar yang konsisten, yang malah terjadi hanya tujuh kali dalam 37 balapan.

Insiden dengan beberapa pembalap 🔥karena kesalahan diikuti oleh kurangnya kepercayaan diri dan kecepatan, terutama selama tahap awal balapan.

Setelah musim 2020-nya, tahun di mana ia memiliki lebih b🎃anyak podium daripada tahun 2021 meskipun memiliki 13 balapan lebih sedikit, Gerloff berada dalam persaingan memperebutkan kursi Mo💜toGP.

D🍒an sementara Gerloff tidak dalam bahaya nyata kehilangan tumpangan GRT Yamaha-nya, hasil tahun 2021 cukup mempeng💫aruhi peluangnya pindah  ke MotoGP.

Gerloff jelas membutuhkan musim 2022 yang besar untuk memposisikan dirinya untuk per🎶jalanan pabrik Worl꧅dSBK yang potensial dengan Yamaha atau pabrikan lain.

3: Alex Lowes

Kami memasukkan Alex Lowes ke dalam daftar ini, bukan karena performa buruknya s♚ejak bergabung dengan Kawasaki, justru pembalap Inggris itu sangat baik saat sehat. Namun, Lowes telah menderita beberapa DNF terutama dibandingkan dengan rekan setimnya Jonathan Rea, sementara juga kehilangan banyak waktu karena cedera.

Setelahဣ memulai putaran pembukaan d⭕engan tiga podium dari tiga, Lowes hanya mendapatkan dua lainnya di sisa perjalanan.

Lowes, yang tampaknya akan finis di lima besar kejuaraan pada awal tahun 2021, melewa🌼tkan total tujuh bala♏pan, membuatnya turun ke urutan kedelapan pada akhir musim.

Jika Lowes dapat tetap bebas cedera pada tahun 2022, maka kembali ke lima besar dalam kejuaraan adalah mungkin, tetapi dengan grid saat ini menja𝓡di salah satu yang terkuat di musim terakhir dan Yamaha 🧸dan Ducati memiliki paket yang sedikit lebih baik tahun lalu, ia menang. Bukan tugas yang mudah bagi mantan juara BSB ini.

2: Michael Rinaldi

Michael Rinaldi memperebutkan tempat keempat di kejuaraan dunia 2021 cukup banyak dari awal hingga akhir. Dan sementara ada tanda-tanda yang mengesankan di musim pertamanya dengan Aruba.it Ducati seperti kemenangan ganda di Misano da🤡n satu kemenangan di Catalunya, ada juga banyak inkonsistensi.

Dengan Ducati yang sangat ingin memenangkan kej𓄧uaraan dunia, sesuatu yang belum pernah mereka raih sejak 2011, Rinaldi dipandang sebagai sal💃ah satu pembalap yang bisa membantu mewujudkannya.

Namun, pembalap Italia itu te💯rtinggal 219 poin di belakang rekan setimnya Scott Redding pada akhir musim 2021, sementara itu tidak akan menjadi lebih mudah tahun ini karena Alvaro Bautista, pemenang 16 balapan hanya dalam satu musim dengan Duca🎐ti kembali ke posisi terdepan. tim.

S♒eperti Gerloff, ada banyak talenta mඣuda di jajaran Ducati, tidak lebih dari Bassani yang akan mengincar tim papan atas mulai tahun 2023 dan seterusnya. 

Bagi Rinaldi itu berarti menjadi lebih baik dari Bautista untuk mempertahankan posisinya di Ducati, tetapi apakah itu dapat membantu membawa gelar dunia masih haru🌱s dilihat.

1: Eugene Laverty

Pembalap menurut kami paling tertekan menuju WorldSBK 2021 adalah punggawa Bonovo BMW Eugene Laverty. Mantan pebalap MotoGP itu tanpa podium Wo𒁏rldSBK sejak 2018 dan kesulitan untuk menemukan bentuk yang dia tunjukk🐽an di Aprilia dari 2012-13 dan 2018.

Memasuki musim 𒀰ketiganya bersama BMW pada 2022, Laverty akan menghadapi persainga🐟n yang sangat ketat saat Baz kembali ke seri setelah setahun di MotoAmerica.

Kami telah melihat apa yang mampu dilakukan Baz ketika dia menggantikan Chaz Davies yang cedera musim 💫lalu - dua podium dalam lima balapan.

Jika Laverty secara meyakinkan dikalahkan oleh 🍷Baz maka itܫu bisa menandakan akhir dari waktu pebalap Irlandia di WorldSBK, itulah sebabnya mengapa pebalap berusia 35 tahun itu membutuhkan musim yang besar.

Read More